Gadis cantik dan imut itu, setelah didaulat sebagai pemenang The Arab Reading Challenge 2018, sontak membuat dunia Arab heboh dan tentunya, menarik minat media untuk terus meliputnya. Dalam beberapa kali wawancara, dia selalu menyebut-nyebut kekagumannya pada sosok Antarah bin Syaddad, salah satu penyair terbaik Arab dari era Jahili yang juga dikenal dengan karya muallaqat-nya.
Dalam video berikut, setidaknya ada dua alasan kekaguman Maryam kepada sosok Antarah yang turut memberi pengaruh dalam hidupannya, termasuk motivasi untuk mengembangkan diri dengan banyak membaca dalam usianya yang masih 9 tahun, bahkan paling muda dari 300 ribu peserta lainnya.
Pertama, Maryam sangat menyukai puisi-puisi Antarah. Bagi Maryam, puisi-puisi Antarah itu begitu lugas, memiliki kedalaman makna dan estetika serta irama yang luar biasa canggih. Bahkan dia juga mengutip puisi berikut:
قدْ كُنْتُ فِيما مَضَى أَرْعَى جِمَالَهُم
واليَوْمَ أَحْمي حِمَاهُمْ كلَّما نُكِبُوا
لله دَرُّ بَني عَبْسٍ لَقَدْ نَسَلُوا
منَ الأكارمِ ما قد تنسلُ العرب
Dahulu aku hidup mengembalakan unta-unta mereka
Namun kini akulah yang melindungi mereka setiap kali mengahadapi bencana
Karena Allah, kemuliaan Bani 'Abs telah melahirkan banyak generasi
Orang-orang hebat yang barangkali pernah dilahirkan bangsa Arab
Kedua, Maryam menaruh kekaguman kepada Antarah karena ia adalah sosok yang menjunjung tinggi patriotisme dalam menjaga harga diri dan martabat keluarga berserta nama besar kabilahnya. Karena dia lelaki yang tangguh dan perkasa, ia tidak ragu untuk terjun dalam medan peperangan demi membela kehormatan tersebut termasuk juga demi membela kekasihnya, Ablah, putri Malik bin Qarad, sepupunya.
Catatan:
1. Puisi di atas bukan bagian dari muallaqat Antarah.
2. Bani 'Abs merupakan keturunan Ghathfan bin Sa'ad. Dianggap sebagai kabilah terkuat setelah Quraisy. Selain Antarah bin Syaddad, para pesohor dari kabilah ini antara lain Qais bin Zuhair, Zuhair bin Malik, Yasir bin Al-Harits.