-->

Type something and hit enter

On


Hokage keempat Konoha dan presiden keempat Indoensia memiliki persoalan yang sama. 


Di Konoha, terjadi upaya pemberontakan klan Uchiha. Di Indonesia, terjadi upaya pemberontakan di Papua.


Ironisnya, masa kepemimpinan mereka tak bertahan lama. Minato mengorbankan nyawanya untuk Konoha, Gus Dur mengorbankan jabatannya demi Indoensia.


Akhirnya, persoalan Uchiha dan Papua tak benar-benar selesai dan harus diwariskan kepada para pemimpin berikutnya. Andai Minato dan Gus Dur bisa menjabat lebih lama lagi, kemungkinan persoalan Uchiha dan Papua bisa diselesaikan dengan baik. 


Gus Dur pernah mengatakan bahwa pada era kepemimpinannya, bahaya disintegrasi merupakan tantangan paling besar, sehingga ia gencar melakukan safari diplomatik untuk mendapatkan legitimasi di panggung internasional, dan terbukti langkah Gus Dur sangat efektif.


Minato juga pernah mengungkap bahwa ia harus mengorbankan nyawanya karena pada eranya, menyegel Kyubi adalah satu-satunya cara untuk menghindari kehancuran.


Takdir Uchiha berakhir sangat mengenaskan. Salah satu klan terkuat ini harus dibantai habis oleh kebijakan 'suram' ala Danzo. Tapi jeniusnya sang algojo yang diberi tugas pembantaian ini, Uchiha Itachi, justru sengaja menciptakan garis takdir balas dendam lewat adiknya, Uchiha Sasuke. Dan dari sinilah rantai kebencian terbentuk..


Takdir Papua tentu tak boleh berakhir seperti takdir Uchiha. Tentu tak boleh ada pembantaian keji di sana. Tak boleh ada rantai kebencian. Tetapi menghabisi para pelaku teror yang secara keji menyasar rakyat sipil dan penghancuran sekolah, mutlak harus dilakukan.


Minato dan Gus Dur adalah "Sang Penyelamat" bagi negerinya masing-masing.

Post a Comment
Click to comment
 

MARI BERLANGGANAN!