-->

Type something and hit enter

On


Saya sudah lama tidak membaca novel-novel Arab terkini. Dulu pas awal-awal di Jogja, bersama Faza Bina Al-Alim, Mirza Futaqi, Nurul Ulmi Mansur, Nyai Muna Dzurwa, Titah Titah, saya masih ingat betul betapa besar sekali tenaga saya untuk terus mengikuti setiap perkembangan sastra Arab, tak terkecuali perkembangan novel-novelnya. Tapi akhirnya saya sadar, gairah saya untuk menekuni novel Arab tidaklah lebih besar dari gairah saya menekuni puisi Arab klasik. Akhirnya saya berhenti secara total membaca novel Arab. 


Novel Arab terakhir yang saya baca adalah Barid al-Lail karya Hoda Barakat. Saya baca pas lagi hangat-hangatnya novel itu meraih International Prize for Arabic Fiction tahun 2019. Beberapa tahun kemudian, versi Indonesia karya novelis perempuan Libanon itu terbit di Mooi Pustaka, diterjemahkan oleh Zulfah Nur Alimah, seorang penulis, Azhariyah, dan satu dari sangat sedikit sekali perempuan Indonesia yang menguasai khazanah susastra Arab secara mendalam. Saya kenal Zulfah di FB sejak beberapa tahun lalu. Terjemahannya di Mooi Pustaka yang berjudul Surat-Surat Malam itu adalah terjemahan pertamanya yang saya baca. Dan saya cukup puas dengan terjemahannya, meski saya belum membacanya sampai tuntas.


Kali ini Zulfah kembali hadir dengan terjemahan terbarunya, Detail Kecil karya novelis perempuan Palestina, Adania Shibli, terbitan Bentang Pustaka. Novel setebal 118 halaman ini sebenarnya bisa dibaca seharian. Tadinya saya ingin menghabiskannya dalam sekali duduk, tapi setelah saya coba amati sekilas terjemahannya, ada beberapa catatan penting yang saya buat sebagai bahan evaluasi untuk penerjemah dan terutama untuk penerbit sekaligus editor.


Saya membuat catatan kecil ini sebagai bentuk rasa senang sekaligus apresiasi karena tampaknya, penerjemahan karya sastra Arab akan memulai babak baru. Penerjemahan karya sastra Arab langsung dari bahasa pertama kini sedang menggeliat. Agar geliat dan semangat ini terus tumbuh, maka kita harus terus membincangkannya di ruang-ruang publik.


Berikut adalah catatan saya untuk 3 halaman pertama dari terjemahan Detail Kecil:


Halaman 1 (Detail Kecil)

Pragraf I – ada sejumlah distorsi dalam versi Indo. Terjemahan versi Inggris lebih dekat dengan teks Arabnya:


“Tidak ada yang bergerak selain fatamorgana di tengah gurun tak bertepi. Di atasnya, langit bergetar sunyi dan cahaya matahari sore mengaburkan garis-garis punggung bukit yang berwarna kuning pucat.” (versi Bentang)


Bandingkan dengan versi asli (Arab) dan versi terjemahan Inggris:


لم يكن هنالك ما يتحرك عدا السراب. مساحات شاسعة جرداء تعاقبت حتى السماء مرتجفة تحت وقعه بسكون، فيما كاد ضوء شمس العصر الحاد أن يمحو الخطوط التي رسمت مرتفعاتها الرملية الباهتة الصفرة.

 

Nothing moved except the mirage. Vast stretches of barren hills rose in layers up to the sky, trembling silently under the heft of the mirage, while the harsh afternoon sunlight blurred the outlines of the pale yellow ridges.


Halaman 2

Pragraf II – dalam pragraf ini ada teks panjang yang tidak diterjemahkan:


“Ada sejumlah informasi dari AU terkait pergerakan orang-orang Arab dan sejumlah penyusup. Untuk itu, para tentara diwajibkan berpatroli setiap hari, menjelajahi dan mengakrabi Negev dari dekat. (Teks tidak diterjemahkan) Mereka juga akan berlatih..” (versi Bentang)


Teks yang tidak diterjemahkan adalah:


وقد تستغرقهم كل هذه العملية بعض الوقت، إلا أنهم سيبقون مرابطين هنا إلى أن يستتب الأمن بالكامل في هذا الجزء من النقب

Mungkin saja seluruh operasi militer ini memakan waktu, tetapi mereka harus tetap berjaga di sini sampai keamanan di bagian Negev ini stabil.


Halaman 3

Pragraf III – penerjemah salah mengartikan kata عَرَّجَ عَلَى (‘arraja ‘ala: mampir, singgah, dll., yang diterjemahkan “berjalan tertatih”. Kata عَرَّجَ عَلَى sendiri berbeda dengan kata عَرَجَ yang bermakna “pincang”)


“Sebelum pergi, dia berjalan tertatih ke salah satu gubuk kayu, tempat peristirahatannya.” (versi Bentang)


قبل الجولة، عرّج على إحدى السقيفتين التي اتخذها مسكنا له،

Sebelum pergi, dia singgah ke salah satu gubuk kayu yang telah ia jadikan tempat tinggalnya.


Teks lanjutan – kata بَاشَرَ diterjemahkan “meminta”, padahal yang benar adalah “memulai”, “bersegera”, dll.


“Dia meminta agar barang-barangnya yang menumpuk di dekat pintu dipindahkan ke salah satu sudut ruangan.” (versi Bentang)


باشر بنقل أغراضه، التي كومها في السابق قرب المدخل إلى إحدى زاويا الغرفة

Dia mulai/bersegera/bergegas memindahkan barang-barangnya yang ia tumpuk di dekat pintu ke salah satu sudut ruangan.


Atau:


Barang-barangnya yang ia tumpuk di dekat pintu segera ia pindahkan ke salah satu sudut ruangan.


Teks lanjutan – terjemahan Indo cukup berbeda dengan teks Arabnya:


“Setelah itu ia membawa jeriken besi yang merupakan salah satu barang bawaannya,” (versi Bentang)


بعدها، حمل صحيفة معدنية بين الأغراض

Setelah itu, ia mengangkat jeriken besi di antara tumpukan barang-barang itu.


Demikian, semoga bermanfaat. Wallahua'lam.

Post a Comment
Click to comment
 

MARI BERLANGGANAN!